RANGKUMAN MODUL F PEDAGOGIK KP 4 MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun oleh:
Siti Aminah
Sumber : Modul F Pedagogik Penerapan TIK dalam Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN – 4
MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN
(RANGKUMAN)
Menurut Gagne dan Briggs (1975), media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, seperti buku, tape-recorder, kaset, video kamera, visio recorder,
film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi yang dimaksud
media pembelajaran segala sesuatu yang sudah berisi materi pembelajaran, yang dapat
dimanfaatkan untuk mencapai indikator kompetensi pada rana kognitif (pengetahuan);
afektif (perubahan sikap) dan dan psikomotorik (keterampilan).
Media pembelajaran memiliki peran yang cukup
penting untuk menunjang keberhasilan sistem pendidikan nasional dalam era
globalisasi yang bercirikan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Heinich,
Molenda, dan Russel (1990) menyatakan bahwa media is a channel of
communication. Derived from the Latin word for ”between”, the term
refers “to anything that carries information between a source and
receiver.
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan
pengalaman belajar, Edgar Dale (1969:108) melukiskannya dalam sebuah kerucut, kemudian
dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience), seperti pada Gambar 1
Gambar 1. Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale
Kerucut pengalaman Edgar Dale memberikan gambaran
bahwa pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik dapat melalui proses
pengalaman sendiri. Proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu
dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret mempelajari bahan pengajaran
contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang
diperoleh. Beberapa fungsi media pembelajaran menurut Santyasa, W., ( 2007:5-6)
sebagai berikut:
a. Media
pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak objek yang tidak
mungkin dilihat secara langsung di kelas karena: lokasi objek sangat jauh,
terlalu besar atau kecil, bergerak terlalu lambat atau cepat, terlalu kompleks,
mudah rusak, bersuara sangat halus, berbahaya.
b. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan perbedaan pengalaman. Jika
peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung, maka objek tesebut dapat
dibawa ke dalam kelas.
c. Media
pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan memungkinkan
mengamati objek secara bersamaan, melalui siaran radio, televisi mengikuti
pembelajaran secara bersamaan.
d. Media
pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep dasar yang benar,
konkrit dan realistis.
e. Media
pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan membangkitkan motivasi dan
minat belajar.
f. Media
pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan belajar sesuai dengan kemampuan,
minat, dan waktu masing-masing.
a. Fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, menurut Levie & Lents (1982)
yaitu :
b. Fungsi
Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
c. Fungsi
Afektif, yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta
didik ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
d. Fungsi
Kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
e. Fungsi
Kompensatoris, media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dan mengingatnya kembali.
Tahapan mengolah dan menyajikan materi pembelajaran
ke dalam media berbasis TIK, menurut Elang Krisnadi (2009).
a. Kumpulkan
sumber-sumber yang memuat materi sesuai topik-topik pembelajaran berdasarkan
kurikulum, kompetensi yang ingin dicapai.
b. Pemilihan sumber-sumber ini
mempertimbangkan isi, tingkat keterbacaan, dan integritas penulisnya.
Sumber-sumber berupa buku, majalah/jurnal, atau sumber-sumber di Internet.
c. Buat
rancangan struktur isi (outline) media dan urutan penyajian materi serta
bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan. Bentuk-bentuk
interaksi yang dapat dipilih antara lain: drill and practice, tutorial,
permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan (discovery), pemecahan
masalah (problem solving).
d. Pilih
materi-materi yang sesuai dari sumber-sumber yang sudah terkumpul dan sajikan
isi setiap topik secara singkat dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif,
dilengkapi dengan ilustrasi/visualisasi dalam bentuk gambar, grafik, diagram,
foto, animasi, atau audio-video.
e. Didalam
memberikan visualisasi materi tekstual, pengembangan media perlu memperatikan
persyaratan VISUALS.
Cara memilih media pembelajaran diungkapkan oleh
Soeparno (1987:10), secara ringkas sebagai berikut:
(1) Mengetahui karakteristik setiap media;
(2) memilih media sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai;
(3) memilih media sesuai dengan metode yang
dipergunakan;
(4) memilih media sesuai materi yang akan
dikomunikasikan;
(5) memilih media sesuai keadaan siswa, jumlah,
usia maupun tingkat pendidikannya;
(6) memilih media dengan situasi dan kondisi
lingkungan tempat media dipergunakan;
(7) janganlah memilih media dengan alasan bahan
tersebut satu-satunya yang dimiliki.
Persyaratan VISUALS menurut (Elang Krisnadi, 2009)
:
a. Visible
(mudah dilihat): jelas, tingkat keterbacaan tinggi, resolusi/ketajaman
grafis tinggi, mengandung satu makna;
b. Interesting
(menarik): isi pesan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, tampilan
menarik, menjaga kelangsungan proses komunikasi/interaksi/belajar;
c. Simpel
(sederhana): pesan terfokus, pemilihan kata/huruf/gambar tidak mengubah
makna pesan, bahasa dan
d. tampilan;
e. Useful
(berguna): sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran maupun hasil
belajar yang diinginkan;
f. Accurate
(tepat): isi pesan mempunyai makna yang tepat, sesuai bidang ilmu,
penyampaiannya cermat;
g. Legitimate
(absah/benar/logis): isi pesan benar, disusun secara logis, mengikuti
kaidah keilmuan;
h. Structure
(terstruktur): rangkaian pesan disampaikan secara sistematis, dengan
urutan-urutan yang logis dan mudah dipahami.
Seels dan Richey (1990) mengklasifikasi media atas
dua yaitu media tradisional;
a. meliputi
media visual gambar, foto, chart, grafik, papan info, audio, tape recorder,
multimedia;
b. media
teknologi mutakhir ada dua jenis, yaitu (1) media berbasis telekomunikasi,
contohnya teleconference dan kuliah jarak jauh; (2) media berbasis
mikroprocessor, contohnya computer-assisted instruction,
permainan, sistem tutor inteljen, interaktif, hipermedia, compact (video)
disc.
Kriteria-Kriteria Media pembelajaran yang baik
menurut Asyhar ( 2011), seperti berikut:
a. Jelas
dan rapi. Media yang baik harus jelas dan rapi dalam penyajiannya. Jelas dan
rapi juga mencakup layout atau pengaturan format sajian, suara, tulisan dan
ilustrasi gambar.
b. Bersih
dan menarik. Bersih disini berarti tidak ada gangguan pada teks, gambar, suara
dan video.
c. Cocok
dengan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama jika
digunakan di kelompok kecil atau perorangan.
d. Relevan
dengan topik yang diajarkan. Media harus sesuai dengan karakteristik isi berupa
fakta, konsep, prinsip, prosedural, generalisasi.
e. Sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Media yang baik adalah media yang sesuai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada gabungan
dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
f. Praktis,
luwes, tahan. Kriteria ini menuntun para guru atau instruktur untuk memilih
media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru.
g. Berkualitas
baik. Kriteria media secara teknis harus berkualitas baik. Misalnya
pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan
teknis tertentu, seperti visual pada slide harus jelas dan informasi.
h. Ukurannya
sesuai dengan lingkungan belajar. Media yang terlalu besar sulit digunakan
dalam satu kelas yang berukuran terbatas dan dapat menyebabkan kegiatan
pembelajaran kurang kondusif.
2. Menerapkan
Media Pembelajaran Berbasis TIK
Guru
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk mengintegrasikan TIK didalamnya. Dalam proses
pembelajaran seharusnya guru:
(1)
menjadi fasilitator, kolaborator, pelatih, pengarah dan teman belajar;
(2)
memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar untuk mengalami peristiwa
belajar.
Menurut
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu:
Gambar 2. Proses Pembelajaran TIK
Menurut Surya D. 2012, pola yang memanfaatkan media
pembelajaran sebagai sumber-sumber selain guru dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 3. Pola Pembelajaran dengan Bantuan Media.
Kelompok media pembelajaran dibagi menjadi 4,
berdasarkan indera yang
terlibat
(Yanti H, 2009) :
(1)
Pendengaran,
(2)
Penglihatan,
(3)
Pendengaran dan Penglihatan,
(4) Multi indera.
Jenis
media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran (Heinich, Molenda,
Russel;
1996:8):
(a)
media visual nonproyeksi dan proyeksi;
(b)
media audio;
(c)
media gerak;
(d)
media berbasis ICT (multimedia, hipermedia dan mediajarak jauh).
Menurut Asyhar (2011: 44) media pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis.
a. Media
Visual
Jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media,
dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang mengandalkan penglihatan maupun
pendengaran. Contoh medianya adalah film, video, program TV.
b. Media
Audio
Jenis media yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Media
audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata, Asyhar, ( 2011: 44).
Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa
lisan, kata-kata dan lain-lain.
c. Media
Audio-visual
Jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media,
dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang mengandalkan penglihatan maupun
pendengaran. Contoh media audio-visual adalah film, video, program TV.
d. Multimedia,
adalah Media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi
dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia
melibatkan indera penglihatan danpendengaran. Meyer (dikutip dalam Asyhar,
2011: 45) mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan
teks. TV, presentasi.
3.
Mengembangkan Media Pembelajaran
Satu
diantara beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk mempresentasikan media
pembelajaran adalah Microsoft Office Powerpoint .
Komentar
Posting Komentar