DASAR-DASAR TATA CAHAYA
DASAR-DASAR TATA CAHAYA
Oleh : Siti Aminah
Kerja
kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai
dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga
masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah
kegiatan perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya
dibedakan :
1. Cahaya bersumber dari alam,
seperti cahaya matahari ( natural light/daylight)
2. Cahaya yang diciptakan atau
bersumber dari lampu, api (artifisial light/tangten)
Sumber
cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya
yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk
memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori
dasar tata cahaya .
Dalam
setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada ,
apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya
tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat
mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupunpada praktek kerja kita
dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai.
A.
Objek/Tujuan Penataan Cahaya
Tata cahaya mempunyai 6 (enam) dasar
objek penting pencahayaan, yaitu:
1. Menerangi,
Yaitu menerangi objek maupun
subjek yang berhubungan dengan kebutuhan sistem kerja kamera elektronik disebut
juga base light atau cahaya dasar.
2. Menciptakan ruang 3-D (tiga dimensi)
perspektif.
Karena layar televisi merupakan
materi 2-D ( dua dimensi), maka kedalaman dapat dimunculkan dengan pengolahan
sudut kamera, bloking kamera, set disain, dan penggunaan tat cahaya yang
berkaitan dengan texture, shape (bentuk tertentu), form ( bentuk).
3. Menuntun perhatian penonton
Cahaya yang mengharahkan
perhatian penonton kepada elemen yang penting dari sebuah scine.
4. Menciptakan mood dari sebuah
adengan ( essensial mood).
Seperti suasana gelap untuk
kondisi dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan atau
gembira.
5. Menjelaskan waktu
Yaitu pagi hari - warna
kemerahan, siang hari - terang /cerah, petang hari
/sore – kemerahan lembayung.
6. Mengkotribusikan berbagai aspek
estetis dalam pengkomposisian.
Misalnya seseorang berjalan
dari tempat gelap melew ati bawah lampu yang terang kemudian menuju ke
gelap lagi.
B. B.KUALITAS CAHAYA
a.
Hard light
Disebut dengan cahaya keras
yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih
bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras
(gelap – terangnya).
b.
Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut
karena dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan
pemancaran cahaya terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah
flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran
cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan
juga tidak keras.
C.
CAHAYA BERDASARKAN KONSEP DASAR
PENCAHAYAAN DAPAT DIBEDAKAN :
a.
Natural Light
Cahaya natural yang sumber
cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang
bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka
shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
b.
Pictorial Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik
atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood sebuah adegan atau
scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
c.
Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan
berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan :
• Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base
light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.
• Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan
kekuatan yang dimunculkan dari mata.
• Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan
kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.
D.
Color Temperature (Suhu Warna)
Suhu
cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu
neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen
menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan warna putih kebiru-biruan. Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu
warna yang diukur dalam Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan
sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung
kebiru-biruan.
Daftar derajad Kelvin dengan
sumber cahaya
10.000 Kelvin Langit biru
9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/
Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah
matahari terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu Pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya Matahari
Jika kita melihat matahari atau
lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijarputih
atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam
spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran
yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia. Temperatur dihitung dalam deraja
Kelvin ( K), yaitu digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari
spektral. Konsep teori TEMPERATUR bahwa diciptakan disain ”Berapa Panas sebuah
subjek hitam harus dipanasi untuk memancarkan campuran tertentu/khusus dari
spectrum warna”.
https://id.images.search.yahoo.com/search/images?p=gambar+tata+cahaya+multimedia
Komentar
Posting Komentar